Bismillahirohmanirrahim.... ingin ku tulis
beberapa hal tentang bagaimana hati manusia akan tenang. Jelas hal itu
akan tersirat dalam pikiran kita adalah dengan cara selalu mengingat
Allah SWT disetiap detiknya, tapi sungguh berpikir dan mengatakan hal
seperti itu siapapun bisa namun hanya sedikit yang dapat melakoninya.
Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang unik dan yang paling sempurna,
bukan hanya bentuk rupanya saja yang sempurna dan bukan hanya saja unik
dengan bentuk wajah dan tubuh berbeda, namun yang lebih sempurna
terletak didalam pikiran dan hati manusia, Allah SWT memberikan hal yang
sempurna untuk manusia dan tidak seperti mahluk ciptaan lainnya yaitu
tidak lain sebuah akal dan nurani, akal terkait dengan pikiran dan
nurani yang terkait dengan hati. Tapi pernahkah kamu sadar? hati itulah
salah satu rupa yang ada didalam manusia yang paling sensitif.
Hati
manusia akan shock ketika dihadapkan dengan sebuah hal besar dan baru
dalam kehidupannya. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk
memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu
dilakukan untuk meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut
berperan mati-matian demi menghasilkan ketetapan hati yang mantap.
Pertanyaan selanjutnya, mengapa hati sulit ditaklukan?
Karena
hati adalah salah satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa
berbohong ataupun dibohongi. Hati manusia akan selalu berkata jujur. Ia
akan selalu mengungkapkan kebenaran, walaupun akal dan jasad manusia
memungkiri atau menutup-nutupi. Maka, tidaklah salah ketika Baginda
Rasulullah Saw. berkata dalam sabdanya bahwa dalam diri manusia
terdapat sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh
akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh
tubuh pun akan rusak. Ya, dia adalah hati. Masih dalam pembahasan hati,
sekarang pertanyaannya adalah mengapa hati sulit untuk ditenangkan?
Karena
ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh
unsur dalam tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan
di tempat. Sejenak ia akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya;
membedakan baik dan buruk, dosa dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad
terkulai lemah dan tak berdaya untuk melakukan apapun. Semua terjadi
hanya karena hati. Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah manusia lebih
tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang lidah
adalah hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan
membangkitkannya kembali dari keterpurukan akan sangat sulit sekali.
Hati
manusia diibaratkan sebuah tali yang suatu saat akan putus baik
disengaja maupun tidak, dan ketika tali yang putus itu disatukan kembali
akan jelas terlihat berbeda dengan rupa yang semula, begitupun hati.
Untuk itu, hal yang perlu kita tanam adalah kejernihan hati kita supaya
tenang dan penting untuk dipertahankan.
Jika hati
terlihat layu, segarkanlah ia dengan Al-Quran dan Dzikrullah. Jika hati
gersang, siramlah ia dengan air keridhaan. Jika hati menangis, usaplah
air matanya dengan belaian kasih Allah. Ya, hanya dengan kembali pada
Allah SWT hati dapat kembali tenang.
Ajarilah hati agar
dapat menerima semua takdir yang telah ditetapkan. Karena sesungguhnya,
skenario Allah SWT sangat indah. Di balik semua yang dirasakan hati,
terdapat hikmah-hikmah ilahi (bagi yang dapat membacanya). Selaku
manusia, kita hanya bisa taat dan meyakini kebenaran itu semua.
Karena
hanya Allah Swt. yang maha mengetahui segala sesuatu. Allah SWT maha
kuasa. Allah SWT maha melihat dan mendengar. Allah SWT tidak akan
menelantarkan hambaNya, sebagaimana Allah Swt tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar