Jumat, 29 November 2013

Ketenangan Hati

Bismillahirohmanirrahim.... ingin ku tulis beberapa hal tentang bagaimana hati manusia akan tenang. Jelas hal itu akan tersirat dalam pikiran kita adalah dengan cara selalu mengingat Allah SWT disetiap detiknya, tapi sungguh berpikir dan mengatakan hal seperti itu siapapun bisa namun hanya sedikit yang dapat melakoninya. Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang unik dan yang paling sempurna, bukan hanya bentuk rupanya saja yang sempurna dan bukan hanya saja unik dengan bentuk wajah dan tubuh berbeda, namun yang lebih sempurna terletak didalam pikiran dan hati manusia, Allah SWT memberikan hal yang sempurna untuk manusia dan tidak seperti mahluk ciptaan lainnya yaitu tidak lain sebuah akal dan nurani, akal terkait dengan pikiran dan nurani yang terkait dengan hati. Tapi pernahkah kamu sadar? hati itulah salah satu rupa yang ada didalam manusia yang paling sensitif.

Hati manusia akan shock ketika dihadapkan dengan sebuah hal besar dan baru dalam kehidupannya. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk memantapkan hati dalam keadaan tersebut. Usaha keras pun perlu dilakukan untuk meyakinkan kesiapan hati. Jasad, jiwa dan akal turut berperan mati-matian demi menghasilkan ketetapan hati yang mantap. Pertanyaan selanjutnya, mengapa hati sulit ditaklukan?

Karena hati adalah salah satu unsur dalam diri manusia yang tidak bisa berbohong ataupun dibohongi. Hati manusia akan selalu berkata jujur. Ia akan selalu mengungkapkan kebenaran, walaupun akal dan jasad manusia memungkiri atau menutup-nutupi. Maka, tidaklah salah ketika Baginda Rasulullah Saw. berkata dalam sabdanya bahwa dalam diri manusia terdapat sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh akan menjadi baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh pun akan rusak. Ya, dia adalah hati. Masih dalam pembahasan hati, sekarang pertanyaannya adalah mengapa hati sulit untuk ditenangkan?

Karena ketika ia sedang mengalami goncangan. Ketika hati kecewa, seluruh unsur dalam tubuh manusia akan terkena imbasnya. Akal seakan berjalan di tempat. Sejenak ia akan merasa bingung untuk melakukan fungsinya; membedakan baik dan buruk, dosa dan pahala. Jiwa terasa hampa. Jasad terkulai lemah dan tak berdaya untuk melakukan apapun. Semua terjadi hanya karena hati. Ada sebuah ungkapan berbunyi "lidah manusia lebih tajam dari pedang", mengapa demikian? Karena sasaran serang lidah adalah hati. Ketika hati terluka, maka untuk memulihkan dan membangkitkannya kembali dari keterpurukan akan sangat sulit sekali.

Hati manusia diibaratkan sebuah tali yang suatu saat akan putus baik disengaja maupun tidak, dan ketika tali yang putus itu disatukan kembali akan jelas terlihat berbeda dengan rupa yang semula, begitupun hati. Untuk itu, hal yang perlu kita tanam adalah kejernihan hati kita supaya tenang dan penting untuk dipertahankan.

Jika hati terlihat layu, segarkanlah ia dengan Al-Quran dan Dzikrullah. Jika hati gersang, siramlah ia dengan air keridhaan. Jika hati menangis, usaplah air matanya dengan belaian kasih Allah. Ya, hanya dengan kembali pada Allah SWT hati dapat kembali tenang.

Ajarilah hati agar dapat menerima semua takdir yang telah ditetapkan. Karena sesungguhnya, skenario Allah SWT sangat indah. Di balik semua yang dirasakan hati, terdapat hikmah-hikmah ilahi (bagi yang dapat membacanya). Selaku manusia, kita hanya bisa taat dan meyakini kebenaran itu semua.

Karena hanya Allah Swt. yang maha mengetahui segala sesuatu. Allah SWT maha kuasa. Allah SWT maha melihat dan mendengar. Allah SWT tidak akan menelantarkan hambaNya, sebagaimana Allah Swt tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar