Jumat, 29 November 2013

Parenting Perkembangan Anak 0 - 12 Bulan

Satu tahun pertama kehidupan seorang anak adalah saat paling menakjubkan bagi ayah, bunda, eyang kakung, eyang uti. Apapun yang terjadi pada anak usia satu tahun pertama, pasti akan membuat heboh sekeluarga, sekampung, senegara, sebangsa indonesia raya *lebay amat bunda deska hahaha :D *Mungkin ada yang berkata "anakku/cucu ku usianya sudah 1 tahun tapi belum bisa berjalan?"  oh.. my god.. *lebay lagi bunda deska ini -_-' hal seperti ini pasti heboh sekali, padahal perkembangan motorik anak berbeda-beda. jadi tidak usah khawatir ya.. bunda... untuk mempercepat, sebaiknya ayah bunda menstimulusnya dengan mainan2 anak yang menarik, bahan lembut, bebas dari zat kimia karena anak pada usia ini sangat suka sekali memasukan benda-benda apa saja kemulutnya, mainan yang baik biasa itu seperti baby gym, soft book, soft teething.
nah, sekarang kali ini saya akan berbagi tentang "Perkembangan bayi apa sih? terus seperti apa? usia segini seharusnya sudah bisa apa bunda?"

hal berikut adalah yang biasanya akan ayah bunda temui dalam tahun pertama pertumbuhannya:

- Usia 0-3 bulan, ketajaman visualnya meningkat. Ia akan membalas tatapan Ayah Bunda ketika Ayah Bunda memeluk dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.

- Usia 3-4 bulan, ia bisa melihat hingga ke seberang ruangan dengan cukup jelas. Biasanya ia sudah lebih mudah ditenangkan saat rewel, karena banyak hal-hal di sekeliling yang membuatnya tertarik.

- Usia 4-6 bulan, kontrol bayi terhadap tubuhnya sudah meningkat. Ia mulai menggunakan tangan dan kakinya untuk sedikit ‘bersenang-senang’, misal membuat gerakan menendang sambil menendang-nendang.

- Usia 6-9 bulan, ia mulai duduk dan merangkak. Sambil duduk, ia akan mengamati dan meraih apapun yang bisa ia genggam dengan tangannya. Setelah bosan, ia akan merangkak untuk mengeksplorasi apa yang menarik di sekelilingnya.

- Usia 9-12 bulan, berdiri dan belajar berjalan akan menjadi tantangan menarik baginya. Ia bisa memungut benda jatuh dengan ibu jari dan telunjuk. Ia bahkan sengaja bermain-main dengan mainan yang ia jatuhkan, memungut, lalu menjatuhkan kembali mainan itu.

Setelah kini lebih aktif, Ayah Bunda juga perlu lebih hati-hati menjaganya, ya... Pastikan ia berada di lingkungan yang aman untuk bermain dan bereksplorasi.Aya Bunda.. menurut ayah bunda bayi yang asupan gizinya lebih banyak daripada stimulusnya dengan stimulus lebih banyak dibanding gizinya akan lebih baik mana?
Mungkin sebagian orang bahkan banyak orang akan berpendapat lebih baik anak yang asupan gizinya lebih banyak daripada stimulusnya, padahal... menurut penilitian, anak yang mendapat stimulus lebih banyak justru itulah yang perkembangannya semakin meningkat. kenapa?? hal ini menyangkut dengan perkembang motorik, jika perkembangan motorik anak meningkat kemungkinan besar perkembangan kognitifnya nanti akan meningkat dan Insya Allah... anak ayah bunda cerdas, Allahumma Aamiin.... tetapi tetap saja.. anak akan lebih baik jika gizi dan stimulus seimbang... Mudah2an untuk yang sudah menjadi orang tua dapat bijaksana dan memilih hal yang terbaik untuk anak ayah bunda. dan untuk calon ayah bunda yang belum menikah maupun sudah menikah tetapi belum dapat momongan, mari.. dari sekarang kita belajar menjadi orang tua untuk anak kita kelak.. Allahumma Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar