Senin, 10 Februari 2014

Rasulullah SAW dan Sayyidah Khadijah R.A







Artikel ini dipetik melalui buku “Pesona Cinta Manusia-Manusia Pilihan” karangan M.Surahman Az Zuhri  MC.

Rasulullah Bersabda “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri shalihah” (H.R.Muslim)

Kisah cinta Rasulullah SAW dan Khadijah R.A pantas disebut sebagai rujukan cinta sejati anak manusia. Cinta keduanya kekal dalam ingatan sejarah. Rasulullah selalu menyimpan rasa cintanya walau istrinya itu telah lama wafat. Khadijah R.A adalah sang bidadari dunia yang dengan kelembutan dan keanggunannya setia mendampingi Rasulullah, bukan hanya karena cinta yang suci melainkan juga karena pembelaannya, baik tenaga maupun dengan materi, bukan pula sekedar sentuhan kasih yang tulus melainkan juga dengan tetesan air mata, cucuran keringat, dan tetesan darah. Cinta tulusnya sungguh bukan hanya atas dasar tuntutan jalinan hati, ikatan perasaan dan jalinan pernikahan. Namun karena dasar polesan cinta suci yang berasaskan cinta Illahi, satu rangkaian harmoni cinta sesungguhnya yang tidak ditutupi atas dasar kecenderungan fisik, ikatan suci yang tidak didasarkan kepada embel-embel materi dan perhitungan keduniaan, tetapi ikatan tulus yang tidak dapat diukur oleh standar fana apapun.
Saya yakin, hampir setiap insan manusia pernah merasakan jatuh cinta. Hari-hari terasa indah. Apa yang terdengar, terlihat, dan terasa oleh orang yang sedang dilanda cinta pasti terasa indah dan semerbak harum. Segala rintangan dan kendala tidak menjadi kendala. Kabut cinta telah membutakan dan yang ada hanya keindahan cinta dan romantisme sepanjang masa. Satu hal yang menjadi masalah adalah ketika cinta seperti itu tidak berujung pada muara pernikahan. Mimpi-mimpi yang selama ini menghiasai indahnya hari, kandas ditelan kenyataan pahit. Hal tersebut tentunya sangat menyedihkan.
Cinta pertama yang dialami Rasulullah SAW adalah benar-benar cinta tulus yang ternyata kemudian menjadi kenyataan. Bukan hanya sekedar angan-angan dan pemanis buah tidur, melainkan juga bermuara pada pelabuhan cinta yang sesungguhnya, cinta yang terbingkai dalam ikatan pernikahan yang suci, apalagi cinta yang suci ini yang ternyata selalu dibimbing wahyu Allah SWT. Oleh karena itu, sungguh sangat istimewa hubungan Rasulullah dan Khadijah R.A.

inilah ikatan cinta yang bukan hanya mendapatkan restu dan ridha dari orang-orang yang berada di sekelilingnya saja, namun Sang Pencipta yang berada di Arasy, juga malaikat Jibril, menitipkan salam sebagai tanda ridha kepadanya. Selain keindahan dan kenikmatan kebersamaan dengan orang yang dicnta selama berada didunia, yang paling indah adalah ketika sepasang pecinta tersebut bertemu dalam kenikmatan surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar