Artikel ini dipetik melalui buku “Pesona Cinta
Manusia-Manusia Pilihan” karangan M.Surahman Az Zuhri MC.
Rasulullah Bersabda “Dunia ini adalah perhiasan dan
sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri shalihah” (H.R.Muslim)
Kisah cinta Rasulullah SAW dan Khadijah R.A pantas disebut
sebagai rujukan cinta sejati anak manusia. Cinta keduanya kekal dalam ingatan
sejarah. Rasulullah selalu menyimpan rasa cintanya walau istrinya itu telah
lama wafat. Khadijah R.A adalah sang bidadari dunia yang dengan kelembutan dan
keanggunannya setia mendampingi Rasulullah, bukan hanya karena cinta yang suci
melainkan juga karena pembelaannya, baik tenaga maupun dengan materi, bukan
pula sekedar sentuhan kasih yang tulus melainkan juga dengan tetesan air mata,
cucuran keringat, dan tetesan darah. Cinta tulusnya sungguh bukan hanya atas
dasar tuntutan jalinan hati, ikatan perasaan dan jalinan pernikahan. Namun karena
dasar polesan cinta suci yang berasaskan cinta Illahi, satu rangkaian harmoni
cinta sesungguhnya yang tidak ditutupi atas dasar kecenderungan fisik, ikatan
suci yang tidak didasarkan kepada embel-embel materi dan perhitungan keduniaan,
tetapi ikatan tulus yang tidak dapat diukur oleh standar fana apapun.
Saya yakin, hampir setiap insan manusia pernah merasakan
jatuh cinta. Hari-hari terasa indah. Apa yang terdengar, terlihat, dan terasa
oleh orang yang sedang dilanda cinta pasti terasa indah dan semerbak harum. Segala
rintangan dan kendala tidak menjadi kendala. Kabut cinta telah membutakan dan
yang ada hanya keindahan cinta dan romantisme sepanjang masa. Satu hal yang
menjadi masalah adalah ketika cinta seperti itu tidak berujung pada muara
pernikahan. Mimpi-mimpi yang selama ini menghiasai indahnya hari, kandas
ditelan kenyataan pahit. Hal tersebut tentunya sangat menyedihkan.
Cinta pertama yang dialami Rasulullah SAW adalah benar-benar
cinta tulus yang ternyata kemudian menjadi kenyataan. Bukan hanya sekedar
angan-angan dan pemanis buah tidur, melainkan juga bermuara pada pelabuhan
cinta yang sesungguhnya, cinta yang terbingkai dalam ikatan pernikahan yang
suci, apalagi cinta yang suci ini yang ternyata selalu dibimbing wahyu Allah
SWT. Oleh karena itu, sungguh sangat istimewa hubungan Rasulullah dan Khadijah
R.A.
inilah ikatan cinta yang bukan hanya mendapatkan restu dan ridha dari orang-orang yang berada di sekelilingnya saja, namun Sang Pencipta yang berada di Arasy, juga malaikat Jibril, menitipkan salam sebagai tanda ridha kepadanya. Selain keindahan dan kenikmatan kebersamaan dengan orang yang dicnta selama berada didunia, yang paling indah adalah ketika sepasang pecinta tersebut bertemu dalam kenikmatan surga.
inilah ikatan cinta yang bukan hanya mendapatkan restu dan ridha dari orang-orang yang berada di sekelilingnya saja, namun Sang Pencipta yang berada di Arasy, juga malaikat Jibril, menitipkan salam sebagai tanda ridha kepadanya. Selain keindahan dan kenikmatan kebersamaan dengan orang yang dicnta selama berada didunia, yang paling indah adalah ketika sepasang pecinta tersebut bertemu dalam kenikmatan surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar