Bismillahirrahmanirahim...
Assalamualaikum. Wr.Wb
Assalamualaikum. Wr.Wb
Ada sedikit yang ingin saya
sampaikan yang mudah-mudahan ini bisa menjadi obat, bisa menjadi acuan, bisa
menjadi hal yang tentunya Insya Allah akan menjadi berkah jika diiukuti selama
itu menurut anda baik.
Dalam hidup kita tidak akan
pernah tahu apa yang akan terjadi terhadap kita sendiri, terhadap apa yang
sesuatu hal yang bisa jadi buruk dan bahkan berita buruk sekalipun untuk kita. Melakukan
pencegahan terhadap itu adalah pemikiran cerdas namun tidak bagi kata TAKDIR. Dalam
hal ini yang perlu diingat adalah ALLAH. Lalu kenapa Allah? Ya, karena TUHAN
saya adalah ALLAH, pemilik zat yang agung. Percayalah... Allah itu akan
merencanakan hidup seseorang yang bisa jadi lebih indah dari apa yang kita
usahakan, disinilah kata RIDHA muncul. Yaitu, dengan kita RIDHA artinya kita
mampu memposisikan diri kita untuk berserah diri, dan dengan berserah diri
inilah yang banyak orang bilang “itu adalah sesuatu bentuk kata IKHLAS” dan
salah satu ciri orang yang beruntung adalah IKHLAS. BERUNTUNG adalah suatu
elemen yang paling dan paling tertinggi diatas segalanya dalam perjalanan hidup
seseorang, Allah pun tidak sembarangan memberikan keberuntungan ini terhadap
seseorang sebelum seseorang itu melewati beberapa tahap untuk mendapat
penghargaan ini. Dalam buku “Ipho Santosa” yang bertajuk pada sedekah membawa
keberuntungan, hal itu memang sudah jelas terlansir dalam ayat-ayat Allah yang
Allah turunkan sebelum orang-orang membuat buku yang memotivasi banyak orang
melalui pengalaman-pengalaman yang mungkin sudah terjadi pada diri pengarang
tersebut. Saya katakan, sebenarnya tidak usah terlalu banyak mengeluarkan
banyak uang untuk membeli sebuah BUKU, karena sesungguhnya cukup dengan Al-Qur’an
saja kita akan memperoleh sesuatu hal apapun itu, tetapi jika kita melihat
terhadap keterbatasan manusia dalam berpikir, perlulah.. suatu buku itu, jadi
BUKU yang dikarang oleh banyak orang itu tidak lain hanya sebagai penguat kita
dalam berpikir. Ketika peribahasa berkata “BUKU JENDELA DUNIA” lalu bagaimana
dengan AL-QUR’AN? Apakah engkau tidak pernah melirik AL-QUR’AN? Dan AL-QUR’AN
sering dikatakan orang sebagai petunjuk, lalu bagaimana dengan peribahasa “BUKU
JENDELA DUNIA”. Betul sekali.. memang buku adalah jendela dunia, tetapi kitab
ALLAH adalah segala-segalanya diatas segalanya, karena ALLAH sendiri yang
mengumandangkan hal itu secara langsung lewat para rasul-rasulnya.
Okeh.. kita kembali lagi pada
SEDEKAH, jika kita berbicara mengenai sedekah, tentu saja pemikiran kita akan
menuju pada arti memberi. Lalu, apakah sedekah itu harus berupa materil? Bagaimanakah
caranya supaya sedekah itu menjadi berkah?.
Saya katakan, SEDEKAH ITU BUKAN
HANYA BERUPA MATERIL, SEDEKAH ITU AKAN MENJADI BERKAH JIKA TIDAK ADA TUJUAN.
“Loh.. kok TIDAK ADA TUJUAN? Tadi katanya...
SUPAYA BERUNTUNG.. gimana sih?” (siapa itu yang ngomel-ngomel? Hihihi... ). Kan,
tadi saya sudah bilang... salah satu ciri orang yang beruntung adalah IKHLAS! Ikhlas
di dalam hal ini adalah terpacu dalam BERSERAH DIRI TERHADAP ALLAH. (ikhlas
cuy.. ikhlas... sopo wae wong sing ikhlas kuwi Insya Allah beruntung.. mas bro
dan mba bro sekalian). Contoh sedekah yang bukan materil yang menurut saya
mudah dipahami oleh banyak orang adalah ketika jiwa kita tersakiti, jika kita
IKHLAS.. itu artinya engkau sedang bersedekah dan sedang menanam pohon DUREN. “loh..
kok duren sih.. bunda deska? bunda deska aneh deh..” (siapa tuh.. yang
ngomel-ngomel lagi). PERNAHKAH ANDA LIHAT SALAH SATU IKLAN BANK YANG CERITANYA
KEJATUHAN DUREN? itulah.. jawabannya... hehehe bercanda... biar jangan terlalu
serius saja dalam pembahasan ini yang menarik banyak GEROBAK orang, eh..
gerobak.. MENARIK HATI maksudnya.
Okeh.. kita kembali lagi terhadap
jiwa yang tersakiti. Insya Allah.. ketika kita IKHLAS, jiwa yang tersakiti itu
justru menjadi berkah, karena sebentar lagi, Insya Allah juga.. Allah sedang
menyusun rencana yang indah bagi jiwa-jiwa yang rela, yang ridha dan yang
ikhlas... Allahumma Aamiin..
Ada tips yang menurut saya Insya
Allah ini sangat bermanfaat bagi para calon calon orang yang menginginkan dirinya
menjadi jiwa yang beruntung dan selamat, berikut liputannya:
1. Usahakan
diri menjadi baik dan dicintai banyak orang sebelum diri kita meninggal dunia
2. Jangan
biarkan hati menjadi kotor oleh sesuatu apapun itu
“hayo... siapa itu yang ngresula lan nesu
nesu? Nesu nesu bercuap-cuap ngomongin tindak tanduk orang, yang tidak
mewajibkan diri kita tidak berlandaskan dengan hati yang IKHLAS dan tidak
menjadikannya itu sebagai pacuan hidup untuk menjadi baik, siapa itu? Hayo...”
(mudah-mudahan.. tidak ada ya.. mudah-mudahan semuanya orang bersih, Allahumma
Aamiin...)
3. Tancapkan
kata-kata ini dalam hati yang paling terdalam:
“Bersih,
sebersih bersihnya”
“Baik, sebaik
baiknya”
“Suci, Sesuci
sucinya”
Insya Allah...
hal itu akan membantu setiap jiwa orang untuk menuju pada tahap rela, ridha dan
ikhlas. Allahumma Aamiin...
4. Ketika
suatu cobaan menyergapmu dari segala arah, usahakan untuk bersyukur. Dengan bersyukur
artinya ikhlas. Dengan ikhlas artinya bersabar. Dan orang-orang yang bersabar
itu amat sangat dekat dengan Allah.
5. Terakhir,
yakinlah seyakin yakinnya bahwa Allah melindungimu, menyayangimu dan memberi
petunjuk. Dan YAKIN bahwa kedepan CERAH jika lurus jalanmu.
Ketika hal itu sudah menjadi komitmen
hidup seseorang dalam menjalani perjalanan hidupnya. Insya Allah... semua akan
menjadi INDAH PADA WAKTUNYA. Tetapi tidak akan cukup jika ENGKAU HANYA
MELAKUKAN ITU TANPA MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH. Yaitu, DIRIKANLAH SHOLATMU DAN
BERSEDEKAHLAH. Kalau bisa... biar menjadi plus plus plus dan plus, cobalah mengupgrade
diri pada 2/3 malam dan doakanlah orang-orang yang kamu sayangi, orang-orang
yang menyayangimu dan orang-orang yang mungkin menyakiti hatimu agar mereka
semua bahagia karena dengan ini Insya Allah engkau akan mencapai TAHAP IKHLAS
dan kemudian menjadi orang yang beruntung dan terselamatkan. Dalam surat
Al-Muzzammil ayat 1 - 6, yang bermakna:
“wahai orang yang berselimut,
bangunlah untuk sholat pada malam hari, kecuali sebagian kecil, yaitu
separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan
bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya kami akan menurunkan
perkataan yang berat kepadamu. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat mengisi
jiwa dan bacaan waktu itu lebih berkesan”.
Allahumma Aamiin... mudah-mudahan
hal ini bisa menjadi manfaat untuk kita semua, yang berkenan membacanya, dan
mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kata-kata atau ada hal yang tanpa
disadari menyakiti hati seseorang. Dan saya hanya manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan dan mudah-mudahan dengan kita semua saling memaafkan, kita
akan menjadi orang-orang yang beruntung dan terselamatkan.
Allahumma Aamiin...
Alhamdulillahirobbal Alamin.. Wassalamualaikum. Wr.Wb ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar