Senin, 17 Februari 2014

UNTUK JIWA YANG TERSELAMATKAN



Bismillahirrahmanirahim...
Assalamualaikum. Wr.Wb

Ada sedikit yang ingin saya sampaikan yang mudah-mudahan ini bisa menjadi obat, bisa menjadi acuan, bisa menjadi hal yang tentunya Insya Allah akan menjadi berkah jika diiukuti selama itu menurut anda baik.

Dalam hidup kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi terhadap kita sendiri, terhadap apa yang sesuatu hal yang bisa jadi buruk dan bahkan berita buruk sekalipun untuk kita. Melakukan pencegahan terhadap itu adalah pemikiran cerdas namun tidak bagi kata TAKDIR. Dalam hal ini yang perlu diingat adalah ALLAH. Lalu kenapa Allah? Ya, karena TUHAN saya adalah ALLAH, pemilik zat yang agung. Percayalah... Allah itu akan merencanakan hidup seseorang yang bisa jadi lebih indah dari apa yang kita usahakan, disinilah kata RIDHA muncul. Yaitu, dengan kita RIDHA artinya kita mampu memposisikan diri kita untuk berserah diri, dan dengan berserah diri inilah yang banyak orang bilang “itu adalah sesuatu bentuk kata IKHLAS” dan salah satu ciri orang yang beruntung adalah IKHLAS. BERUNTUNG adalah suatu elemen yang paling dan paling tertinggi diatas segalanya dalam perjalanan hidup seseorang, Allah pun tidak sembarangan memberikan keberuntungan ini terhadap seseorang sebelum seseorang itu melewati beberapa tahap untuk mendapat penghargaan ini. Dalam buku “Ipho Santosa” yang bertajuk pada sedekah membawa keberuntungan, hal itu memang sudah jelas terlansir dalam ayat-ayat Allah yang Allah turunkan sebelum orang-orang membuat buku yang memotivasi banyak orang melalui pengalaman-pengalaman yang mungkin sudah terjadi pada diri pengarang tersebut. Saya katakan, sebenarnya tidak usah terlalu banyak mengeluarkan banyak uang untuk membeli sebuah BUKU, karena sesungguhnya cukup dengan Al-Qur’an saja kita akan memperoleh sesuatu hal apapun itu, tetapi jika kita melihat terhadap keterbatasan manusia dalam berpikir, perlulah.. suatu buku itu, jadi BUKU yang dikarang oleh banyak orang itu tidak lain hanya sebagai penguat kita dalam berpikir. Ketika peribahasa berkata “BUKU JENDELA DUNIA” lalu bagaimana dengan AL-QUR’AN? Apakah engkau tidak pernah melirik AL-QUR’AN? Dan AL-QUR’AN sering dikatakan orang sebagai petunjuk, lalu bagaimana dengan peribahasa “BUKU JENDELA DUNIA”. Betul sekali.. memang buku adalah jendela dunia, tetapi kitab ALLAH adalah segala-segalanya diatas segalanya, karena ALLAH sendiri yang mengumandangkan hal itu secara langsung lewat para rasul-rasulnya.
Okeh.. kita kembali lagi pada SEDEKAH, jika kita berbicara mengenai sedekah, tentu saja pemikiran kita akan menuju pada arti memberi. Lalu, apakah sedekah itu harus berupa materil? Bagaimanakah caranya supaya sedekah itu menjadi berkah?.

Saya katakan, SEDEKAH ITU BUKAN HANYA BERUPA MATERIL, SEDEKAH ITU AKAN MENJADI BERKAH JIKA TIDAK ADA TUJUAN.

 “Loh.. kok TIDAK ADA TUJUAN? Tadi katanya... SUPAYA BERUNTUNG.. gimana sih?” (siapa itu yang ngomel-ngomel? Hihihi... ). Kan, tadi saya sudah bilang... salah satu ciri orang yang beruntung adalah IKHLAS! Ikhlas di dalam hal ini adalah terpacu dalam BERSERAH DIRI TERHADAP ALLAH. (ikhlas cuy.. ikhlas... sopo wae wong sing ikhlas kuwi Insya Allah beruntung.. mas bro dan mba bro sekalian). Contoh sedekah yang bukan materil yang menurut saya mudah dipahami oleh banyak orang adalah ketika jiwa kita tersakiti, jika kita IKHLAS.. itu artinya engkau sedang bersedekah dan sedang menanam pohon DUREN. “loh.. kok duren sih.. bunda deska? bunda deska aneh deh..” (siapa tuh.. yang ngomel-ngomel lagi). PERNAHKAH ANDA LIHAT SALAH SATU IKLAN BANK YANG CERITANYA KEJATUHAN DUREN? itulah.. jawabannya... hehehe bercanda... biar jangan terlalu serius saja dalam pembahasan ini yang menarik banyak GEROBAK orang, eh.. gerobak.. MENARIK HATI maksudnya.

Okeh.. kita kembali lagi terhadap jiwa yang tersakiti. Insya Allah.. ketika kita IKHLAS, jiwa yang tersakiti itu justru menjadi berkah, karena sebentar lagi, Insya Allah juga.. Allah sedang menyusun rencana yang indah bagi jiwa-jiwa yang rela, yang ridha dan yang ikhlas... Allahumma Aamiin..

Ada tips yang menurut saya Insya Allah ini sangat bermanfaat bagi para calon calon orang yang menginginkan dirinya menjadi jiwa yang beruntung dan selamat, berikut liputannya:

1.       Usahakan diri menjadi baik dan dicintai banyak orang sebelum diri kita meninggal dunia

2.       Jangan biarkan hati menjadi kotor oleh sesuatu apapun itu
 “hayo... siapa itu yang ngresula lan nesu nesu? Nesu nesu bercuap-cuap ngomongin tindak tanduk orang, yang tidak mewajibkan diri kita tidak berlandaskan dengan hati yang IKHLAS dan tidak menjadikannya itu sebagai pacuan hidup untuk menjadi baik, siapa itu? Hayo...” (mudah-mudahan.. tidak ada ya.. mudah-mudahan semuanya orang bersih, Allahumma Aamiin...)

3.       Tancapkan kata-kata ini dalam hati yang paling terdalam:
“Bersih, sebersih bersihnya”
“Baik, sebaik baiknya”
“Suci, Sesuci sucinya”
Insya Allah... hal itu akan membantu setiap jiwa orang untuk menuju pada tahap rela, ridha dan ikhlas. Allahumma Aamiin...

4.       Ketika suatu cobaan menyergapmu dari segala arah, usahakan untuk bersyukur. Dengan bersyukur artinya ikhlas. Dengan ikhlas artinya bersabar. Dan orang-orang yang bersabar itu amat sangat dekat dengan Allah.

5.       Terakhir, yakinlah seyakin yakinnya bahwa Allah melindungimu, menyayangimu dan memberi petunjuk. Dan YAKIN bahwa kedepan CERAH jika lurus jalanmu.

Ketika hal itu sudah menjadi komitmen hidup seseorang dalam menjalani perjalanan hidupnya. Insya Allah... semua akan menjadi INDAH PADA WAKTUNYA. Tetapi tidak akan cukup jika ENGKAU HANYA MELAKUKAN ITU TANPA MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH. Yaitu, DIRIKANLAH SHOLATMU DAN BERSEDEKAHLAH. Kalau bisa... biar menjadi plus plus plus dan plus, cobalah mengupgrade diri pada 2/3 malam dan doakanlah orang-orang yang kamu sayangi, orang-orang yang menyayangimu dan orang-orang yang mungkin menyakiti hatimu agar mereka semua bahagia karena dengan ini Insya Allah engkau akan mencapai TAHAP IKHLAS dan kemudian menjadi orang yang beruntung dan terselamatkan. Dalam surat Al-Muzzammil ayat 1 - 6, yang bermakna:

“wahai orang yang berselimut, bangunlah untuk sholat pada malam hari, kecuali sebagian kecil, yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat mengisi jiwa dan bacaan waktu itu lebih berkesan”. 

Allahumma Aamiin... mudah-mudahan hal ini bisa menjadi manfaat untuk kita semua, yang berkenan membacanya, dan mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kata-kata atau ada hal yang tanpa disadari menyakiti hati seseorang. Dan saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan mudah-mudahan dengan kita semua saling memaafkan, kita akan menjadi orang-orang yang beruntung dan terselamatkan. 
Allahumma Aamiin... Alhamdulillahirobbal Alamin.. Wassalamualaikum. Wr.Wb  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar