Rabu, 18 Desember 2013

Fase-fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak


Ayah Bunda.. fase-fase perkembangan dan pertumbuhan anak adalah hal yang merupakan penting untuk diketahui, kenapa? Karena agar kita tahu harus bagaimana sebagai orang tua untuk anak kita atau untuk anak kita nanti. Perkembangan dan pertumbuhan bisa dilihat secara fisik, intelektual, dan emosional.

A.      Fisik
Pertumbuhan fisik seorang anak memiliki pola yang unik. Secara umum, ada 4 periode pertumbuhan fisik, diantaranya:
1.       Pralahir hingga 6 bulan, di periode ini pertumbuhan berjalan sangat cepat.
2.       Usia selanjutnya melambat dan stabil sampai usia 8-12 tahun.
3.       Usia pubertas 15-16 tahun, pada periode ini pertumbuhan sangat cepat dan lazim inilah yang disebut ledakan masa pubertas.
4.       Periode ke empat adalah masa dewasa, pertumbuhan ini lamban. Tinggi badan biasanya akan tetap sampai tua, namun berat badan masih bisa berubah-ubah.

B.      Intelektual (Kognitif/Akal)
Ayah bunda... pada masa seorang anak usia 0-8 tahun adalah masa golden age atau masa keemasan, saat usia tersebut perkembangan otak sangatlah luar biasa cepatnya, sehingga diharapkan ayah bunda dapat memanfaat keadaan ini yaitu dengan cara memupuk dengan stimulus atau rangsangan-rangsangan yang baik untuk otak, agar kemudian nanti anak kita bisa berkembang sesuai dengan harapan. Tahukah kamu? Pada usia 20 minggu hingga 2 tahun seorang anak, sel-sel otak mengalami proses meilinasi, yakni sel otak dibungkus dengan meilin. Hal ini bisa di ibaratkan sebagai kabel listrik yang jika tidak dibungkus isolator, apakah yang akan terjadi? Hal ini tentunya akan terjadi kosleting. Jadi, dengan adanya meilin pada sel otak membuat orang menjadi berpikir lebih cepat, dan merupakan salah satu kemampuan kognitif yang sangat penting.
Tetapi, stimulus tidak juga tidak akan berkembang dengan baik jika kebutuhan gizi seorang anakpun kurang. Jadi, faktor ini juga penting selain stimulus. Beberapa zat semacam DHA, kolin, asam folat dan juga protein sangatlah menentukan proses pembentukan dan pertumbuhan sel-sel otak. Jadi, sebagai bunda.. pilihlah makanan yang baik untuk anak.
Menurut Piaget, tahapan perkembangan kognitif seorang individu terbagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1.       0-2 tahun, pada usia ini seorang individu sudah mengenal tentang ruang, waktu, tempat, sebab-akibat, benda-benda tetap. Di usia ini juga seorang individu berusaha melakukan aktivitas dengan meraba, merasakan, melalui gerakan tangan, mulut atau dengan organ tubuh lainnya.
2.       2-6 tahun, di usia ini seorang individu sudah memiliki  pre-operasi, dengan ciri khas penggunaan aktivitas yang lebih abstrak atau simbolis, seperti menggunakan bahasa dan memahami angka-angka, termasuk operasi matematika sederhana.
3.       6-11 tahun, seorang individu sudah memiliki operasi konkrit yakni ketika anak mulai belajar tentang aturan-aturan, silogisme yaitu menarik sebuah simpulan.
4.       11-15 tahun, ini adalah masa pubertas dimana pada tahap ini anak telah mampu berpikir operasi formal yakni mampu memahami tentang kronologi peristiwa serta logika berpikir proporsional dan juga sudah berpikir secara konseptual abstraksi.

C.      Emosi
Fase perkembangan emosi anak terbagi dalam beberapa masa sebagai berikut:
1.       Usia 0-18 bulan, masa ini adalah ketika anak tergantung penuh kepada orang tua dan orang-orang sekitarnya. Oleh karena itu, perlakuan orang tua dan orang-orang sekitar sangatlah mempengaruhi karakter si bayi.
2.       Usia 18 bulan-3 tahun, pada masa ini biasanya anak sudah bisa berjalan dan melakukan eksplorasi di lingkungannya, hal ini juga membuat anak merasa bebas dan merdeka. Pada usia ini, ayah bunda harap janganlah terlalu sering melarangnya untuk mengekspresikan kebebasannya. Cukuplah ayah bunda mengawasinya saja. Jika orang tua mampu me-menage emosi anak dengan baik, Insya Allah.. ia akan memiliki emosi dengan baik, ke depannya ia akan tumbuh menajadi anak yang merdeka dan mandiri. Misal ketika anak sedang bermain api, biarlah kita melihatnya saja tetapi jika situasinya anak sedang berbahaya barulah ayah bunda bertindak, menghindarkannya dengan sentuhan lembut dan bahasa yang baik.
3.       Usia 3-5 tahun, pada usia ini anak sudah mulai suka bergaul dengan temannya. Hal ini bisa membuat anak mampu mengambil inisiatif dan terampil dalam berinteraksi. Dan biasanya juga pada fase ini akan muncul sahabat imajiner, misalnya anak bercakap dengan mainannya sendiri, pada saat ini biarkan saja anak bercakap-cakap dengan sahabat imajinernya.  Jadikanlah peran sahabat imajiner  adalah sebagai entry point untuk menanamkan nilai-nilai islami. Misal anak bunda menyukai film kartun DORA, hal ini bisa dimanfaatkan yaitu dengan cara bunda menceritakan tentang DORA, bahwa dia adalah seorang anak yang periang, senang membantu orang tua dan orang lain, bahkan DORA adalah anak yang muslimah suka sekali dengan jilbab yang dipakainya dan rajin mendoakan kedua orang tuanya.
4.       Usia 5-12 tahun,  pada fase ini anak mulai mempelajari kaidah dan aturan yang mengendalikan suatu pekerjaan, juga konsep keadilan dan rahasia. Dalam fase ini bunda bisa mengajarkan anak bunda dengan menceritakan rahasia-rahasia kecil, misalnya “ssstt... besok ulang tahun ayah, kita buat kejutan untuk ayah yuk.. “. Jika pada fase ini berjalan dengan baik, keterikatan antara orang tua dan anak semakin kuat dan anak pun Insya Allah akan terdorong untuk menceritakan rahasia-rahasianya kepada orang tua. Orang tua menjadi sasaran curhat bagi mereka. Jadi, kesimpulannya pada usia ini kebutuhan privasi anak juga semakin bertambah. Sehingga, kebutuhan akan ruang pribadi itu harus bunda penuhi. Tanamkan juga sifat-sifat untuk saling menghargai, misalnya tempat tidur, atau barang-barang milik pribadi atau lokasi-lokasi yang khusus menjadi gua baginya, sekiranya bunda perlu menghargai privasi itu. Termasuk ketika anak bergaul dengan teman-temannya dan ketika ego seorang anak pun muncul, sebaiknya bunda secara bijak tidak menghakiminya sebagai egois. Seorang anak pada fase ini memang telah memahami keadilan tapi sifat kata “AKU” pada fase ini tidak bergeser. Dan pada masa ini juga, sahabat imajiner seorang anak telah pudar.
5.       Usia Remaja (Pubertas)
Pada fase ini anak sudah merasa ingin bebas lepas merdeka. Dan ia juga sudah bisa mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahan serta mampu mencari solusi atas perselisihan dengan cara digunakan dengan orang dewasa. Ia sudah mampu memahami posisinya dalam bermasyarakat, dalam fase ini yang paling menonjol adalah ciri khas lelaki dan perempuan sudah mulai tampak, yang juga disertai dengan ketertarikan terhadap lawan jenis. Dan pada fase ini keterikatan seorang anak dengan orang tua akan bisa sedikit berkurang, karena anak pada fase ini anak lebih percaya dengan teman. Jika ayah bunda tidak dapat menyesuaikan dengan pola pikirnya remaja, dalam artian “tidak gaul” maka anak semakin enggan berinteraksi dengan orang tuanya.
Anak remaja cenderung senang sekali berdiskusi dan berdebat, bahkan membantah. Ia telah merasa menjadi orang dewasa yang bisa mengambil pilihan sendiri. Oleh karenanya diharapkan ayah bunda lebih banyak memberi kelonggaran atau kebebasan untuk menentukan pilihannya meski ayah bunda tidak lantas berlepas diri darinya. Orang tua yang otoriter cenderung tidak akan berhasil mengarahkan anak untuk mengoptimalakan potensinya. Jika anak sukses di satu bidang, bisa di pastikan tidak sukses di bidang-bidang yang lain.
Ajari pula anak untuk merencanakan masa depannya dengan posisi ayah bunda bukan sebagai hakim atau guru, tetapi lebih kepada SAHABAT. Jadi jangan terlalu cerewet dengan terus menerus menasehati secara formal, bahkan mendiktenya.

Sudah segitu sajalah.. postingan lanjutan dari Parenting-Bab Menjadi Calon Seorang Ibu yang Kaya Akan Ilmu Mendidik Anak, mudah-mudah bunda bisa menjadi seorang bunda yang bijaksana dalam mendidik anaknya dan untuk calon bunda, hendaklah cari ilmu sebanyak-banyaknya tentang bab sebelum, menjelang dan sampai saat ketika mempunyai anak, agar bisa menjadikan diri kita sebagai perempuan yang masih terbungkus dalam fitrahNYA. Allahumma Aamiin... dan untuk seorang ayah, hendaklah memimpin keluarga dengan baik, saran dari Bunda Deska.. kalau bisa ayah ketika pulang kerja berilah oleh-oleh buku bagaimana cara mendidik anak untuk istri ayah dan untuk ayah sendiri, agar suatu kekeluargaan tercipta tetap dalam berkahnya yaitu menuju sakinah, mawadah dan warahmah. Untuk calon ayah juga.. hendaklah mencari ilmu tentang bab bagaimana menjadi seorang ayah yang baik, dengan begitu Insya Allah seorang calon ayah dan seorang calon bunda bisa memilih calon pasangan dengan kriteria yang menurut calon ayah bunda itu baik, Allah berfirman:


Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”. (Q.S An-Nur : 26)

Jadi, hendaklah para calon ayah bunda cari ilmu sebanyak-banyaknya yah... dan jadikan diri kita sebagai seorang yang baik agar kita pula mendapat pasangan yang baik pula. Allahumma Aamiin...

INGAT! Anak adalah investasi dunia maupun akhirat.

Selasa, 17 Desember 2013

Beribu-ribu Hikmah Bersama Adik Tercinta


Foto disamping diambil saat kami (saya dan adik) mengalami kesusahan yang benar-benar membawa berkah, mengingatkan pada waktu aku masih kecil bersama adikku. Saat itu saya merasakan bahwa janji Allah itu pasti, dan tanpa diketahui akan kembali pada diri kita, pada apa sebelumnya kita perbuat. Jika kita menyakiti orang maka kita dapat yang setimpal, entah itu secara terang-terangan ataupun secara diam-diam. Diam-diam disini maksudnya adalah bahwa orang tersebut mungkin tidak menyadari apa yang terjadi. Begitupun sebaliknya, jika kita melakukan hal yang baik kita juga akan mendapat sesuatu yang baik pula.

Jadi gini... saya merasa bahwa saya adalah seorang kakak yang payah. Kenapa? Ya... karena saya ingin adik saya bahagia, merasa senang dan terhibur tetapi apa? Saya merasa bahwa saya belum bisa menerima konsekwensinya, yaitu ketika kita menginginkan seseorang itu bahagia, kita harus tahu yang namanya pengorbanan. Jadi waktu itu adik saya berlibur ke Jakarta karena memang dia sedang libur sekolah. Dia saat itu mendapat peringkat satu duduk di kelas 1 SMP (hehehe.. wajah adik saya seperti anak kelas 5 SD ya? Hahaha :D maaf dek..). Wong yang namanya pengen berlibur pasti kan hura-hura bukan? Sedangkan kegiatan saya sendiri itu, ya.. ngajar ya kuliah, ya.. akhirnya capek. Adik ku pun protes, dan merasa bete, katanya “Ah, mba Deska mah...” ngeluh-ngeluh ga jelas begitu adik saya.

Jadi, adik saya itu... tipikal orang yang suka sekali main dan ga betah di rumah. Kegiatannya kalau di rumah ya.. main-main keluar rumah dan kadang tidak meminta ijin terlebih dahulu, mainnya pun bersama anak-anak kecil bukan sepantaran dia jadi dia itu mentor di dalamnya, yang namanya makan juga kudu di perintah kalau lagi ngambek ya perlu disuapin makannya. Saat itu saya benar-benar merasakan “apakah mamah saya merasakan hal seperti ini juga?” dan tersadar juga bahwa banyak sekali pengorbanan-pengorbanan seorang ibu untuk anaknya, agar anaknya tumbuh sesuai yang diharapkan.

Ternyata sifat adik saya pun muncul disini saat berkunjung ke Jakarta, makan kudu diingetin, makan kudu disuapin kalau ngambek, minta sesuatu harus diturutin terus lebih parah lagi saat saya kuliah kemudian saya titipkan adik saya di kakak sepupu. Seusainya saya mampir lagi kan... ngambil adik (hahaha :D ngambil... kaya baju, ngambil. Laundry kali... :D). Ketika sampai saya di suruh kakak sepupu makan dulu, adik saya dan anak kakak sepupu saya main diluar. Saat itu masih terlihat batang hidungnya, ketika saya keluar adik saya dan anak kakak sepupu saya tidak ada, dan pada saat itu juga motor saya sedang dipinjam sama asisten rumah tangga kakak sepupu saya. Saat itu, perasaannya lemas sekali... apalagi ini Jakarta, Astaghfirullah... kacau balau sekali pikiran saya saat itu. Mana motor belum datang datang, saya pun mondar mandir lari kesana kemari tanya kesana kesini saat itu, seketika saya tak tersadar saya meneteskan air mata. Pulanglah... asisten rumah tangga kakak sepupu, saya pun ngomel-ngomel “mba penting nih.. lama banget sih, ngapain aja. Kamu liat adik saya?” bicaraku sambil terisak penuh air mata. Dan tanpa pikir panjang Sayapun mengendari motor keliling kampung, dan ternyata... saat saya kembali sudah ada adik saya sedang ketawa bersama kakak sepupu dan asisten rumah tangganya.

Ternyata eh ternyata adik saya itu keluar main ke warnet sama anak kakak sepupu saya, parahnya adik saya itu malah ijin keluarnya ke asisten rumah tangga kakak sepupu saya dan asisten rumah tangga kakak sepupu saya tidak sempat menyampaikan kepada saya, karena ada sesuatu yang mendadak, dia hanya menyampaikan pada kakak sepupu saya itu. Jadi, saat mereka berdua tahu keadaan saya sedang khawatir, justru mereka berakting untuk membuat saya semakin khawatir dan menangis, akhirnya mereka semuapun berhasil... (hooreee) mengerjai saya. Serta juga berhasil menyadarkanku tentang mamah dan semakin cinta sama mamah, “apakah mamah saya akan merasakan hal seperti ini juga ketika terjadi sesuatu pada anaknya?”

Pengalaman selanjutnya adalah ketika masa libur berakhir, saat itu keadaan ekonomi saya turun drastis. Ya... karena memang ada tambahan biaya, yaitu adik saya. Biasanya makan satu porsi sekarang menjadi dua porsi, disisi lain juga uangnya menipis karena untuk hura-hura menyenangkan adik saya, namanya juga hera... ya jadi suka hura-hura (hehehe maaf dek..). Jadi nama adik saya itu HERA hahaha :D.

Saat berada di terminal lebak bulus,  adik saya itu sedang mengalami mencret (uuhh.. ) otomatis, bolak balik mulu ke kamar mandi, dan mana ada sih... zaman sekarang GRATIS, uang-pun jadi semakin berkurang dan benar dugaan saya, uang sayapun kurang. Sebenarnya sudah beli tiket bus harga ekonomi tak ber-AC, ya.. ngirit ngirit dikitlah.. padahal saya sendiri tidak betah karena pasti banyak orang yang merokok. Ternyata, bus kita itu sedang mengalami kendala di jalan, jadi diharapkan para penumpang untuk membayar uang tambahan, bergantilah bus ekonomi AC, tapi apalah daya.. uangpun tak punya, saat itu kami berkenalan dengan seorang bapak-bapak dan saling bercerita berbagi ilmu saat itu juga saya bilang terus terang kalau uang saya tidak ada dan saya bermaksud menukar tiket itu kembali ke depot bus dengan uang, untuk pengunduran kepulangan ke kampung.  Tapi, karena ini larut malam, sekitar jam 11 malam... bapak itu bermaksud membantu saya dan adik, tapi saya menolak... saya pergi ke depot, tapi ternyata orang penjaga tiket itu pun menaruh belas kasih kepada saya dan adik. Saya merasa malu tapi bersyukur, dan sedikit meneteskan air mata ucapan rasa syukur. Kemudian diperjalanan kami para penumpang, yang hanya sedikit saja penumpangnya waktu itu, bus mengalami kendala dan akhirnya berpindah ke bus yang lebih mewah lagi, yaitu bus yang kursinya sedikit, ada AC, TV, DVD, dan perlengkapan audio lainnya dan yang paling penting adalah bus itu tersedia toilet juga dan jujur ini juga pertama kali saya menaiki bus yang ada toiletnya (katro amat... ya aku hahaha :D). Saat itu, tambahlah air mata aku berlinang tiada henti karena ucapan rasa syukur dan mengingatkan saya dimasa waktu SD dan Hera adik saya belum sekolah, saya pernah mengantarkan seorang nenek-nenek yang saat itu katanya ingin sekali bertemu dengan anaknya tapi dia tidak tahu jalan, sepertinya sudah ling lung atau pikun. Jadi, kedua orang tua aku bekerja dan saya adik di rumah, waktui adalah hari minggu dan mamah saya itu bekerja di pasar jadi tidak ada hari libur sedangkan bapak saya ada keperluan di kantornya. Saat itu nenek itu merasa lapar, jatah uang jajan ku pun ku belikan makanan, terus nenek itu bilang kurang akhirnya ku pakai juga uang jatah jajan adik saya tentunya dengan meminta ijin juga sama Hera, dan ternyata adik saya itu berhati mulia. Saat itu juga pun nenek itu bilang kalau dia sudah lama sekali tidak mengkinang (kinang adalah tradisi jawa, makan daun sirih) tapi uang saya tidak ada, akhirnya saya pun berlari ke rumah simba uti (nenek saya), adik dan nenek itu saya tinggal. “mbah, nyuwun artone.. deska, nemu mbah mbah ling lung kepengen kinang, tapi artone deska telas”. Simbah uti pun memberikan uang padaku dan menyarankan untuk mengantarnya pulang saja dan saya diberi uang lebih oleh simbah uti (jadi kangen almarhum simbah uti... :’( ). Akhirnya saya antar nenek itu menggunakan becak dan nenek itu ternyata menunjukan arah ke panti werdha atau panti jompo Desa Klampok, masuklah aku mengantarnya hanya di batas di pintu gerbang. 

Saat itulah aku merasakan.. bahwa janji Allah itu pasti, bahwa sadaqah itu akan dilipat gandakan pahalanya dan balasannya entah itu kapan waktunya, yang pasti Allah maha bijaksana. Hanya modal tulus ikhlas akan dibalas dengan kendaraan permadani yang indah. Untuk para pembaca, marilah kita hendak bersama-sama untuk saling membantu, untuk saling melakukan hal yang terbaik tanpa harus menyakiti seseorang, dan yang paling terpenting adalah ambillah pelajaran dari setiap pengalaman kita, karena dengan ketika menemukan hikmah kita akan merasakan berkah dan rasa syukur yang mengalir tiada henti. Wasalam... :)

Parenting-Bab Menjadi Calon Seorang Ibu yang Kaya Akan Ilmu Mendidik Anak


Kewajiban seorang ibu pada anak-anaknya itu sangat perlu diketahui, dimulai dari fase awal bahkan sebelum seorang perempuan menikah hendaknya menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang bagaimana sih.. mendidik anak-anak kita nanti, supaya menjadi generasi yang baik?. Tahukah kamu? Bahwa semua orang lahir adalah rezeki dan berkah yang sangat indah. Kenapa anak dikatakan sebagai rezeki? Iya.. karena anak adalah investasi kita nanti di akherat, yang akan menolong kita dan meringankan beban kita di akherat. Tentunya... jika anak tumbuh dan terkemas menjadi sholeh dan solekha. Tahukah kamu? Untuk menjadikan anak sebagai investasi dan rezeki yang baik tentunya kita juga harus menjadi orang tua yang bijaksana dalam mendidik anak. Saat ini saya ingin berbagi sedikit tentang mengenai bagaimana sih.. caranya. Mulai dari hal sebelum memiliki anak.

1.  Memperbanyak bekal dan ilmu sebanyak-banyaknya dimulai sedini mungkin, yakni sebelum menikah yang diamalkan dengan sepenuh hati serta terus menerus di up grade, bahkan hingga ajal menjemput kita.
2.   Mencari ayah yang salih untuk anak kita, yakni saat kita memilih calon suami.
3.  Melakukan jimak dengan etika yang islami. Apa itu jimak? Jimak adalah seorang suami dan istri ketika melakukan hubungan seks. Dalam berjimak hendaknya kita melakukannya dengan niat ibadah karena Allah Ta’ala melalui doa sebelum melakukan hal tersebut. Karena jika jimak dilakukan tanpa berdoa maka setan akan memberi “saham” pada janin yang terbentuk saat jimak tersebut.
4. Menjaga kehamilan dengan baik selama anak didalam rahim kita dengan menjaga kehamilan serta mengusahakan agar kehamilannya berkualitas.

Itulah bab ketika kita sebagai calon orang tua anak kita nanti sebelum anak lahir. Sekarang masuk ke bab pada saat hari lahirnya, tentunya dengan bekerjasama dengan suami, memenuhi hak anak pada hari lahirnya, antara lain:

1.    Mengabarkan berita gembira yakni tentang kelahiran anak tersebut kepada kaum muslimin.
2.    Memohon agar Allah melindungi si bayi dari gangguan setan yang terkutuk.
3.   Hendaknya suami mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri, ini merupakan salah satu bentuk kefitrahan anak, memperkenalkan kalimat thayyibah sebagai kalimat pertama yang di dengar anak.
4.   Membawanya kepada orang salih untuk di tahnik, yakni mengambil kurma lalu menggosok-gosokkannya ke mulut bayi. Hukum tahnik adalah sunah.
5.   Memberinya nama yang baik, yaitu mengandung artian yang baik.
6.   Menyelenggarakan penyembelihan aqiqah pada hari ke-7
7.   Mencukur rambut dan bersedekah, yakni dilaksanakan bersamaan dengan menyembelih aqiqah.
8.  Adapun menindik telinga adalah kebiasaan jahiliyah, akan tetapi tak ada satupun dalil yang melarangnya. Mahzab Hanafi membolehkan untuk anak perempuan, dan memakruhkan untuk anak lelaki.

Sekarang, Bunda Deska akan share apa saja yang dilakukan saat anak masih kecil hingga menjelang baligh, berikut liputannya (kayak berita aja.. hahaha :D) :

1.  Menyusuinya selama 2 tahun, dan lebih baik lagi jika ASI diberikan secara eksklusif (tidak memberikan tambahan makanan termasuk air putih)
2.   Mengatur jarak kelahiran bayi, ini disiratkan pada perintah untuk menyusui secara sempurna selama 2 tahun. Biasanya saat anak pertama berusia 3 tahun, dia sudah memiliki calon adik.
3.   Mengasuh anak (badhanah). Meskipun merupakan kewajiban bersama ayah dan bunda, akan tetapi bunda lebih berhak dalam mengasuh anak.
4.  Mengkhitan anak, untuk seorang anak lelaki hukumnya wajib, sedangkan untuk perempuan hukumnya sunah. Pada wanita, saat di khitan itu adalah organ yang berperan saat terangsangnya syahwat saat jimak yaitu klitoris (kelentit). Menurut penelitian, tidak selalu wanita bisa mencapai puncak orgasme saat jimak. Jadi, betapa kasihan jika kelentitnya tersebut harus di potong.

Kewajiban orang tua disetiap masa

1.Melakukan tarbiyah (pendidikan) kepada anak secara islami, maksudnya adalah agar:
a.  Si anak tetap terjaga dalam fitrahnya yakni hamba Allah yang bertauhid.
b.  Memupuk bakat dan seluruh kecakapannya, yang sangat banyak dan beragam. Karenanya setiap anak adalah unik. Seorang anak memiliki kelebihan-kelebihan yang harus kita temukan dan kita asah.
c.  Fitrah, bakat, dan kecakapan tersebut haruslah setahap demi setahap dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna sehingga akan terasah mencapai titik yang sempurna.

2.Tidak menyia-nyiakan, menelantarkan, apalagi menyakiti atau membunuhnya (Naudzubillah..)
3.Senantiasa berdoa agar seoarang anak tumbuh menjadi sosok yang menyejukan pandangan mata.
4.Memberikan kasih sayang, memuliakannya dengan budi pekerti yang baik.
 
Selanjutnya akan diulas fase fase perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya, Bunda Deska menulis ini sebenarnya untuk ajang menunggu ngantuk, gegara minum kopi tadi sore jadi ngefek tetapi sekarang sepertinya sudah ngantuk.. to be continue ya.. please waiting... tapi waiting-nya nunggu Bunda Deska kiyeng nulis.. hahaha apa itu kiyeng?  Kiyeng itu kalau lagi kepengin, karena mood saya terkadang berubah-ubah.