Kamis, 05 Desember 2013

Keutamaan Orang Berilmu


Pepatah mengatakan bahwa ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta, pemiliknyalah yang harus menjaganya. Dan sesungguhnya, iman seseorang kepada Allah dan hari akhir itu haruslah dibangun di atas ilmu. Begitu banyak hadits-hadits yang menunjukkan keutamaan orang-orang yang berilmu atas ahli ibadah yang tidak berilmu. Tidak mungkin seseorang dapat memiliki iman kepada hal-hal tersebut tanpa ilmu, Tanpa ilmu, seseorang hanya akan beragama tanpa memiliki dasar yang kuat dan hanya ikut-ikutan saja. Akhirnya imannya akan mudah goyah. Inilah alasannya mengapa oarang berilmu itu lebih utama daripada orang ahli ibadah yang tak berilmu.
Dalam surat Al-Mujadalah Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman:“…Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (Al-Mujaadalah: 11)
Selain itu, dalam surah Az-Zumar: 9 dan Al-Hasyr: 20, Allah membandingkan antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui dan ahli surga dengan ahli neraka dengan redaksi yang mirip. Hal ini menunjukkan bahwa beda derajat orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu adalah sama dengan beda derajat ahli surga dengan ahli neraka.
Dalam surah Al-Mulk Allah berfirman “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu siapa yang lebih baik amalnya…” (Al-Mulk: 2). Maksud tegasnya adalah bagaimana mungkin kita dapat  itu tanpa ujian? Ilmu datang bisa kepada siapa yang Allah kehendaki, mungkin salah satunya adalah sebuah ujian, namun ilmu datang hanyalah untuk orang-orang yang berpikir. Maksud tegasnya adalah orang-orang yang dapat mengambil hikmah disetiap jalannya. Untuk memperolehnya yaitu dengan diam dan berpikir serta mendekat kepada Allah SWT.
Tidurnya orang yang berilmu lebih ditakuti daripada sholatnya orang yang tidak berilmu. Hal ini bisa terjadi karena tidurnya orang yang berilmu pastilah bertujuan untuk istirahat agar dia mampu beribadah lagi kemudian. Selain itu, orang yang mengamalkan ilmunya akan tidur dengan mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah di dalamnya sehingga tidurnya tersebut akan bernilai ibadah. Sedangkan, ibadahnya orang yang bodoh akan rawan terhadap bid’ah dan justru menjadikan syetan menyukainya. “Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Satu kata terakhir dari hadist riwayat Imam Bukhari berkata: “Ilmu itu sebelum berkata dan beramal”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar