Kewajiban seorang ibu pada
anak-anaknya itu sangat perlu diketahui, dimulai dari fase awal bahkan sebelum
seorang perempuan menikah hendaknya menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang
bagaimana sih.. mendidik anak-anak kita nanti, supaya menjadi generasi yang
baik?. Tahukah kamu? Bahwa semua orang lahir adalah rezeki dan berkah yang
sangat indah. Kenapa anak dikatakan sebagai rezeki? Iya.. karena anak adalah
investasi kita nanti di akherat, yang akan menolong kita dan meringankan beban
kita di akherat. Tentunya... jika anak tumbuh dan terkemas menjadi sholeh dan
solekha. Tahukah kamu? Untuk menjadikan anak sebagai investasi dan rezeki yang
baik tentunya kita juga harus menjadi orang tua yang bijaksana dalam mendidik
anak. Saat ini saya ingin berbagi sedikit tentang mengenai bagaimana sih..
caranya. Mulai dari hal sebelum memiliki anak.
1. Memperbanyak bekal dan ilmu sebanyak-banyaknya dimulai sedini
mungkin, yakni sebelum menikah yang diamalkan dengan sepenuh hati serta terus
menerus di up grade, bahkan hingga ajal menjemput kita.
2. Mencari ayah yang salih untuk anak kita, yakni saat kita memilih
calon suami.
3. Melakukan jimak dengan etika yang islami. Apa itu jimak? Jimak
adalah seorang suami dan istri ketika melakukan hubungan seks. Dalam berjimak
hendaknya kita melakukannya dengan niat ibadah karena Allah Ta’ala melalui doa
sebelum melakukan hal tersebut. Karena jika jimak dilakukan tanpa berdoa maka
setan akan memberi “saham” pada janin yang terbentuk saat jimak tersebut.
4. Menjaga kehamilan dengan baik selama anak didalam rahim kita
dengan menjaga kehamilan serta mengusahakan agar kehamilannya berkualitas.
Itulah bab ketika kita sebagai
calon orang tua anak kita nanti sebelum anak lahir. Sekarang masuk ke bab pada
saat hari lahirnya, tentunya dengan bekerjasama dengan suami, memenuhi hak anak
pada hari lahirnya, antara lain:
1. Mengabarkan berita gembira yakni tentang kelahiran anak tersebut
kepada kaum muslimin.
2. Memohon agar Allah melindungi si bayi dari gangguan setan yang
terkutuk.
3. Hendaknya suami mengumandangkan adzan di telinga kanan dan
iqamat di telinga kiri, ini merupakan salah satu bentuk kefitrahan anak,
memperkenalkan kalimat thayyibah sebagai kalimat pertama yang di dengar anak.
4. Membawanya kepada orang salih untuk di tahnik, yakni mengambil
kurma lalu menggosok-gosokkannya ke mulut bayi. Hukum tahnik adalah sunah.
5. Memberinya nama yang baik, yaitu mengandung artian yang baik.
6. Menyelenggarakan penyembelihan aqiqah pada hari ke-7
7. Mencukur rambut dan bersedekah, yakni dilaksanakan bersamaan
dengan menyembelih aqiqah.
8. Adapun menindik telinga adalah kebiasaan jahiliyah, akan tetapi
tak ada satupun dalil yang melarangnya. Mahzab Hanafi membolehkan untuk anak
perempuan, dan memakruhkan untuk anak lelaki.
Sekarang, Bunda Deska akan share apa
saja yang dilakukan saat anak masih kecil hingga menjelang baligh, berikut
liputannya (kayak berita aja.. hahaha :D) :
1. Menyusuinya selama 2 tahun, dan lebih baik lagi jika ASI
diberikan secara eksklusif (tidak memberikan tambahan makanan termasuk air
putih)
2. Mengatur jarak kelahiran bayi, ini disiratkan pada perintah
untuk menyusui secara sempurna selama 2 tahun. Biasanya saat anak pertama
berusia 3 tahun, dia sudah memiliki calon adik.
3. Mengasuh anak (badhanah). Meskipun merupakan kewajiban bersama
ayah dan bunda, akan tetapi bunda lebih berhak dalam mengasuh anak.
4. Mengkhitan anak, untuk seorang anak lelaki hukumnya wajib,
sedangkan untuk perempuan hukumnya sunah. Pada wanita, saat di khitan itu
adalah organ yang berperan saat terangsangnya syahwat saat jimak yaitu klitoris
(kelentit). Menurut penelitian, tidak selalu wanita bisa mencapai puncak
orgasme saat jimak. Jadi, betapa kasihan jika kelentitnya tersebut harus di
potong.
Kewajiban orang tua disetiap masa
1.Melakukan tarbiyah (pendidikan) kepada anak secara islami,
maksudnya adalah agar:
a. Si anak tetap terjaga dalam
fitrahnya yakni hamba Allah yang bertauhid.
b. Memupuk bakat dan seluruh
kecakapannya, yang sangat banyak dan beragam. Karenanya setiap anak adalah
unik. Seorang anak memiliki kelebihan-kelebihan yang harus kita temukan dan
kita asah.
c. Fitrah, bakat, dan
kecakapan tersebut haruslah setahap demi setahap dimanfaatkan untuk sesuatu
yang berguna sehingga akan terasah mencapai titik yang sempurna.
2.Tidak menyia-nyiakan, menelantarkan, apalagi menyakiti atau
membunuhnya (Naudzubillah..)
3.Senantiasa berdoa agar seoarang anak tumbuh menjadi sosok yang
menyejukan pandangan mata.
4.Memberikan kasih sayang, memuliakannya dengan budi pekerti yang
baik.
Selanjutnya akan diulas fase fase perkembangan
dan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya, Bunda Deska menulis ini sebenarnya
untuk ajang menunggu ngantuk, gegara minum kopi tadi sore jadi ngefek tetapi
sekarang sepertinya sudah ngantuk.. to be continue ya.. please waiting... tapi
waiting-nya nunggu Bunda Deska kiyeng nulis.. hahaha apa itu kiyeng? Kiyeng itu kalau lagi kepengin, karena mood
saya terkadang berubah-ubah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar