Selasa, 17 Desember 2013

Parenting-Bab Menjadi Calon Seorang Ibu yang Kaya Akan Ilmu Mendidik Anak


Kewajiban seorang ibu pada anak-anaknya itu sangat perlu diketahui, dimulai dari fase awal bahkan sebelum seorang perempuan menikah hendaknya menimba ilmu sebanyak-banyaknya tentang bagaimana sih.. mendidik anak-anak kita nanti, supaya menjadi generasi yang baik?. Tahukah kamu? Bahwa semua orang lahir adalah rezeki dan berkah yang sangat indah. Kenapa anak dikatakan sebagai rezeki? Iya.. karena anak adalah investasi kita nanti di akherat, yang akan menolong kita dan meringankan beban kita di akherat. Tentunya... jika anak tumbuh dan terkemas menjadi sholeh dan solekha. Tahukah kamu? Untuk menjadikan anak sebagai investasi dan rezeki yang baik tentunya kita juga harus menjadi orang tua yang bijaksana dalam mendidik anak. Saat ini saya ingin berbagi sedikit tentang mengenai bagaimana sih.. caranya. Mulai dari hal sebelum memiliki anak.

1.  Memperbanyak bekal dan ilmu sebanyak-banyaknya dimulai sedini mungkin, yakni sebelum menikah yang diamalkan dengan sepenuh hati serta terus menerus di up grade, bahkan hingga ajal menjemput kita.
2.   Mencari ayah yang salih untuk anak kita, yakni saat kita memilih calon suami.
3.  Melakukan jimak dengan etika yang islami. Apa itu jimak? Jimak adalah seorang suami dan istri ketika melakukan hubungan seks. Dalam berjimak hendaknya kita melakukannya dengan niat ibadah karena Allah Ta’ala melalui doa sebelum melakukan hal tersebut. Karena jika jimak dilakukan tanpa berdoa maka setan akan memberi “saham” pada janin yang terbentuk saat jimak tersebut.
4. Menjaga kehamilan dengan baik selama anak didalam rahim kita dengan menjaga kehamilan serta mengusahakan agar kehamilannya berkualitas.

Itulah bab ketika kita sebagai calon orang tua anak kita nanti sebelum anak lahir. Sekarang masuk ke bab pada saat hari lahirnya, tentunya dengan bekerjasama dengan suami, memenuhi hak anak pada hari lahirnya, antara lain:

1.    Mengabarkan berita gembira yakni tentang kelahiran anak tersebut kepada kaum muslimin.
2.    Memohon agar Allah melindungi si bayi dari gangguan setan yang terkutuk.
3.   Hendaknya suami mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri, ini merupakan salah satu bentuk kefitrahan anak, memperkenalkan kalimat thayyibah sebagai kalimat pertama yang di dengar anak.
4.   Membawanya kepada orang salih untuk di tahnik, yakni mengambil kurma lalu menggosok-gosokkannya ke mulut bayi. Hukum tahnik adalah sunah.
5.   Memberinya nama yang baik, yaitu mengandung artian yang baik.
6.   Menyelenggarakan penyembelihan aqiqah pada hari ke-7
7.   Mencukur rambut dan bersedekah, yakni dilaksanakan bersamaan dengan menyembelih aqiqah.
8.  Adapun menindik telinga adalah kebiasaan jahiliyah, akan tetapi tak ada satupun dalil yang melarangnya. Mahzab Hanafi membolehkan untuk anak perempuan, dan memakruhkan untuk anak lelaki.

Sekarang, Bunda Deska akan share apa saja yang dilakukan saat anak masih kecil hingga menjelang baligh, berikut liputannya (kayak berita aja.. hahaha :D) :

1.  Menyusuinya selama 2 tahun, dan lebih baik lagi jika ASI diberikan secara eksklusif (tidak memberikan tambahan makanan termasuk air putih)
2.   Mengatur jarak kelahiran bayi, ini disiratkan pada perintah untuk menyusui secara sempurna selama 2 tahun. Biasanya saat anak pertama berusia 3 tahun, dia sudah memiliki calon adik.
3.   Mengasuh anak (badhanah). Meskipun merupakan kewajiban bersama ayah dan bunda, akan tetapi bunda lebih berhak dalam mengasuh anak.
4.  Mengkhitan anak, untuk seorang anak lelaki hukumnya wajib, sedangkan untuk perempuan hukumnya sunah. Pada wanita, saat di khitan itu adalah organ yang berperan saat terangsangnya syahwat saat jimak yaitu klitoris (kelentit). Menurut penelitian, tidak selalu wanita bisa mencapai puncak orgasme saat jimak. Jadi, betapa kasihan jika kelentitnya tersebut harus di potong.

Kewajiban orang tua disetiap masa

1.Melakukan tarbiyah (pendidikan) kepada anak secara islami, maksudnya adalah agar:
a.  Si anak tetap terjaga dalam fitrahnya yakni hamba Allah yang bertauhid.
b.  Memupuk bakat dan seluruh kecakapannya, yang sangat banyak dan beragam. Karenanya setiap anak adalah unik. Seorang anak memiliki kelebihan-kelebihan yang harus kita temukan dan kita asah.
c.  Fitrah, bakat, dan kecakapan tersebut haruslah setahap demi setahap dimanfaatkan untuk sesuatu yang berguna sehingga akan terasah mencapai titik yang sempurna.

2.Tidak menyia-nyiakan, menelantarkan, apalagi menyakiti atau membunuhnya (Naudzubillah..)
3.Senantiasa berdoa agar seoarang anak tumbuh menjadi sosok yang menyejukan pandangan mata.
4.Memberikan kasih sayang, memuliakannya dengan budi pekerti yang baik.
 
Selanjutnya akan diulas fase fase perkembangan dan pertumbuhan anak sesuai dengan usianya, Bunda Deska menulis ini sebenarnya untuk ajang menunggu ngantuk, gegara minum kopi tadi sore jadi ngefek tetapi sekarang sepertinya sudah ngantuk.. to be continue ya.. please waiting... tapi waiting-nya nunggu Bunda Deska kiyeng nulis.. hahaha apa itu kiyeng?  Kiyeng itu kalau lagi kepengin, karena mood saya terkadang berubah-ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar